Monday, July 10, 2006

introducing our lovely daugther:


Syalom!

selamat datang ke dalam kehidupan kami
Fabiandra Amberly Puankinanti Rumahorbo
14 June 2006
08.40wib
1.840 kg
44cm

dari hendra dapot kristinov rumahorbo & imelda irmawati damanik

kelahiran BIAN [34W2D]

apa sih gunanya bedrest buat mama? yang utama adalah untuk memperbaiki kondisi, sehingga layak untuk menjalani operasi caesar. pada tanggal 8 juni, dedek di usg, dengan keterangan, usia dedek 33week3 days, bobot 2,1kg. dokter menyarankan agar segera dioperasi caesar, karena protein di urine masih saja ada sekitar +2 s/d +3 duh....

bapak hanya tertegun mendengar semua itu. mamah langsung berpikir...hmmmmhmmmm ting-ting-ting, dedek harus lahir lebih dari 34minggu, sehingga hmmmmhmmmm ting-ting-ting...sebaiknya dicaesar pada tanggal 14 juni sajah. pengennya sih di-pas-in dengan hari jadiannya papa & mama 11 taon yang lalu, 12 juni, tapi...tekat untuk dedek berusia 34 mgg lebih.

dokter merry setujuh dengan usul mamah, sejak itu bedrest-nya semakin intensif. tidur mlulu...z..z...z...z....z.....zz....zzz.... trus tiap 4-5 jam dedek diintip dengan alat, dicari denyut jantungnya. tiap kali diintip, mamah manggil 'Tuhan'.
duh....
siapa yang gak deg-degan...
tapi emang dedek hebat....blessing baby...dia selalu muter2 diperut, tendang sana sini...memberikan isyarat 'mama, aku ada, disini, dekat denganmu....'

teman, saudara, sahabat, keluarga datang menjenguk, sms mengautkan dan mendoakan...sangat terasa, bahwa punya mereka itu penting!

hetty, --ocik nya dedek--, datang khusus untuk mendampingi mama melahirkan dedek.

mulai tanggal 13 juni sore, para suster sudah mempersiapkan mama, ini-itu, sana-sini...lah pokok-e mama pasrah aja diotak-atik suster. percaya klo si suster gak boong, ngerjain yang bener, dsb. karna emang direncanakan, mama akan dioperasi paling awal hari itu.

tredeng-tredeng....this is the day....
pagi itu, diawali dengan doa...lalu mami luch datang...doa lagi....trus ada lagi yang datang..duh lupa..pokok-e cheerleadersnya buuuaaannnyyyaaakkkk.....
mama udah konsentrasi pada diri sendiri n dedek.

jam 6.45
mama dipindah ke dipan dorong, trus dibawa ke ruang operasi. papa selalu ada di samping...

jam 7-an
masuk ke dalam ruang operasi,
papa ikut sampe pintu, memberi dukungan lewat cium sayangnya sambil berbisik, semua akan baik-baik, karna kamu kuat, GOD BLESS YOU.

dikasih baju ganti, lalu diganti baju oleh suster

nunggu di ruang yang penuh dengan dering telpon

disamping ada ibu2, yang diem...bener2 diem....gak bergerak dan gak mengeluarkan suara

suster datang, 'bu, operasinya nanti setelah yang ini, ada yang urgent, trus kuret baru deh ibu.'

ok deh.... mama nunggu sambil liat-liat ruangan, dilapisi porselen putih ukuran 7.5 x 20cm. ada beberapa line telpon, ada radio...ya lumayan buat nemenin. posisi dipan ku melintang agak ke kanan.

waktu berjalan terus...lambat sekali.
ada dipan yang didorong masuk, ada yang didorong keluar

akhirnya, mama didorong, masuk ke ruang operasi. dipindah ke dipan yang lebih langsing. disuruh meringkuk...disuntik bius, dipasangin alat pernafasan, tensi duh...banyak deh.

perut dicubit2 dokter, 'sakit mbak'....'ndak...tapi terasa...'

dan...sayatan demi sayatan pun terasa, tapi tidak sakit. semua dinikmati dengan lagu yang dinyanyikan di dalam hati
----------------------------ya Tuhan tiap jam, ku memerlukanMU
----------------------------Engkaulah yang memberi bahagia penuh
----------------------------setiap jam ya Tuhan Dikau kuperlukan
----------------------------kudatang Juruslamat berkatilah


terus-terus itu lagu berkumandang di hati dan otak, hingga

ada yang menghentak dari perut mama ....sakit...teriak mama...sakit dokter!
suara dokter juga terdengar panik...duh Tuhan...selamatkah anakku?

suster membacakan tensi mama yang tiba-tiba naik.... sama dokter meminta tenang.
lalu sayatan itu dijahit. setelah dibenahi, dipindah ke dipan laen, dibawa ke ruang transisi.
lalu disuntikkan sesuatu....duh jahitan semakin sakit....
suster berusaha menenangkan mama, supaya tensinya turun dan layak untuk balik ke ruangan.

suster, anakku selamat....

iya...mbak tenang ya....anaknya udah di ruang bayi...

hufff....

setelah beberapa lama, mama merasa dipan didorong, lalu dipindahkan ke dipan yang lebih gede, semua terdengar...tapi sulit untuk melihat dengan jelas. kulihat cahaya....sosok itu dekat denganku...'sayang...anak kita perempuan, dia ada di ruang bayi...anak kita sayang...'

sampe di kamar...duh cheerleadersnya terdengar banyak banget....duh...jahitan semakin sakit. papa meminta suster untuk berbuat sesuatu. akhirnya mama disuntik 2 x untuk ngurangin rasa sakit.

anakku...kulahirkan kau tanpa merasakan kontraksi!

PRE-ECLAMCIA

itu adalah penyakit yang membawa kelahiran dedek lebih cepat dari hitungan umurnya. sejenis penyakit yang dikenal dengan 'keracunan kehamilan'. bukan keracunan kayak keracunan makanan, tapi --katanya dokter niy-- keracunan itu artinya badan mama mengidentifikasi dedek sebagai toksid dan dedek juga mengidentifikasi mama sebagai big toksid...baca ini deh

begini ceritanya:
sejak kehamilan minggu ke-20, mama emang sudah terlihat bengkak. setiap kontrol ke dokter, hanya diberi saran agar mengurangi makanan yang asin.
OKlah.
namun, ke-bengkak-an itu semakin parah, setelah gempa yang melanda yogyakarta pada tanggal 27 mei 2006. suasana yang kisruh karna issue tsunami membuat mama agak sentresss. belum lagi, setelah issue tsunami dan gempa susulan itu tidak terbukti benar, masyarakat sangat panik menyerbu pasar swalayan, karna pasar tradisional lumpuh total. tanggal 28 mei mama & papa ke indogrosir, kaget melihat semua pembeli berbelanja sseolah-olah besok indogrosir akan tutup. mama terbengong2 melihat ibu2 menyerbu pembalut wanita, hingga beberapa bungkus berserakan di lantai. bagaimana orng2 menyerbu mie instant, hingga pihak indogrosir membuat kebijakan, maksimal hanya 2 kotak pada satu struk perbelanjaan. jangan tanya makanan fress, sudah habis, ya daging, ya sayur, ya buah, abis semua. ada juga buncis...mama kalah rebutan sama 2 orang ibu....duhhhh....
akhirnya, mama & papa pulang membawa makanan kalengan, semacam dencis kaleng, bakso, abon, dsb.

kekisruhan itu berlangsung hingga hari 5 setelah gempa.

setelah terbiasa dengan semuanya, baru inget, klo sudah waktunya kontrol ke dokter. tapi papa bilang, entar dulu, klo sudah masuk semua pasien gempa yang dirawat di pekarangan rumah sakit yang ada di yogya.

mhmmm...itung-itung, akhirnya, diputuskan tanggal 3 juni 2006 sajah ke dokter. pada tanggal itu, pagi akan periksa darah dan air seni terlebih dahulu, secara keinginan mulia 'melahirkan secara normal'. nunggu hasil lab, mama & papa maem siang di pizza hut. nyam-nyam...... sorenya, ketemu dokter merry, dokter yang kami pilih dan percayakan dari awal kehamilan.
awalnya si baik-baik sajah, beliau bahkan hampir lupa membaca hasil lab, tapi begitu mama ingatkan, dr. merry kaget melihat kandungan protein pada air seni +4 dan langsung merekomendasikan untuk bedrest.

duh....semua jadi panik...
praelidium

dia hadir dengan banyak kejutan...
baca tulisan ini
lalu baca juga yang ini

selama hamil, mama hampir tidak pernah mau difoto, kehilangan napsu narsisnya.
agak kurang pede dengan berat badan dan perubahan lainnya.
memang mama wajahnya berubah sekali... katanya bawaan bayi
ya...udah...
nikmati saja foto2 ini...hanya album ini saja loh fotonya